PECINTA BATU, DURIAN, DAN NARUTO

Kamis, 30 Juli 2015

paper



KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Kandungan Zat Kimia pada Cokelat“ ini dengan baik.
Makalah ini berisi materi uraian tentang kandungan zat kimia pada cokelat serta manfaat dan kerugian mengonsumsi cokelat. Materi ini pun disusun secara sistematis sehingga mudah dimengerti.
Dalam kesempatan kali ini, kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Orangtua;
2.      Bundo HERA, Ibu Leni dan semua yang sudah membantu;
3.      Media massa, dan media lainnya yang artikelnya kami gunakan dalam penulisan makalah ini;
4.      Semua pihak yang telah memberi bantuan dan dukungan yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Akhir kata, demikianlah kata pengantar ini kami buat. Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan. Saran dan kritik dari anda sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat bermanfaat
.

pringsewu 30 juli 2015


Penyusun







DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

2.1              Latar Belakang Masalah

Cokelat (Chocolate) adalah sebutan untuk makanan yang diolah dari biji kakao. Cokelat umumnya diberikan sebagai hadiah atau bingkisan di hari raya. Dengan bentuk, corak, dan rasa yang unik, Cokelat sering digunakan sebagai ungkapan terima kasih, simpati, atau perhatian. Bahkan sebagai pernyataan cinta. Cokelat juga telah menjadi salah satu rasa yang paling populer di dunia, selain sebagai cokelat batangan yang paling umum dikonsumsi, cokelat juga menjadi bahan minuman hangat dan dingin.
Saat ini berbagai jenis cokelat dikembangkan. Dari awalnya hanya biji cokelat yang dibuat minuman sampai jenis cokelat putih dan cokelat hitam yang ada saat ini, dan masih banyak lagi.  Hampir sebagian besar orang di dunia ini menyukai coklat, namun orang-orang masih banyak yang belum tahu tentang kandungan dan kebenaran dari manfaat cokelat yang diceritakan turun-temurun dari nenek moyang. Tidak hanya rasanya yang enak dan menggiurkan ternyata coklat juga mengandung zat-zat yang bermanfaat bagi tubuh kita, bahkan banyak ahli merekomendasikan kita untuk makan satu atau dua ons coklat setiap harinya.

1.2              Perumusan Masalah

2.1            Bagaimana sejarah ditemukannya cokelat?
2.2            Apa saja kandungan yang terdapat pada cokelat?
2.3            Bagaimana metode pembuatan cokelat?
2.4            Apa manfaat dan kerugian mengonsumsi cokelat?

2.5              Tujuan Penelitian

Mengetahui berbagai jenis kandungan yang terdapat pada cokelat, metode membuat cokelat yang baik, dan mengetahui manfaat serta kerugian mengonsumsi cokelat.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1  Sejarah Cokelat

Asal usul cokelat pertama kalinya ditemukan hampir 4000 tahun yang lalu di Mesoamerika, lokasi tepatnya di benua Amerika sekarang ini. Bukti-bukti arkeologi menemukan terdapat residu dari minuman kakao pada keramik di situs arkeologi peradaban Mokaya dan Olmec di sepanjang sungai Orinoco, Meksiko. 'Kakawa' kata yang digunakan oleh suku Olmec, suku yang berasal dari teluk Meksiko yang membangun peradaban besar pertama Mesoamerika. Sepertinya pada waktu itu bangsa Olmec sudah membudidayakan pohon kakao. Suku Maya  mengadopsi kata “Kakao” dari suku Olmec. Terlihat bahwa suku Maya juga membudidayakan pohon kakao. Pohon Kakao diambil dari hutan hujan dan ditanamnya di halaman rumah mereka dan biji kakao dihaluskan menjadi pasta. Ketika dicampur dengan air, cabai, tepung jagung, dan bahan lainnya, pasta ini dibuat minuman coklat pedas berbusa. Pohon Kakao sangat dihormati dalam peradaban Maya di Amerika Tengah dan Selatan Meksiko. Pohon ini dipercaya dibuat sendiri oleh Tuhan, hingga dalam bahasa Maya disebut dengan kakao yang sebenarnya berarti "Makanan Tuhan". Selanjutnya dalam bahasa Latin kakao diberi istilah generik Theobrama kakao yang berarti 'Makanan para Dewa'.
Bangsa Aztec di pusat Meksiko ini juga menghargai tinggi biji kakao ini. Tetapi karena bangsa Aztec tinggal jauh di utara yang lebih kering dimana iklim tidak cocok untuk budidaya pohon tersebut, mereka harus memperoleh biji melalui perdagangan atau rampasan perang. Bahkan bangsa Aztec menggunakannya sebagai mata uang. Seratus biji kakao dapat digunakan untuk membeli kalkun atau budak, juga bisa dipakai untuk membayar upeti atau pajak pada kaisar Aztec. Suku Aztec menyebut cokelat sebagai "xocalatl" yang berarti hangat atau cairan pahit. Penakluk-penakluk Spanyol menemukan bahwa kata ini hampir tidak mungkin diucapkan dan diubah menjadi istilah yang lebih mudah 'Chocolat'. Selanjutnya dalam bahasa Inggris, istilah ini berubah menjadi Chocolate. Coklat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda dan Inggris. Tahun 1765 didirikan pabrik coklat di Massachusetts AS. Sekitar tahun 2000, konsumsi produk coklat dunia diperkirakan mencapai 5 juta ton.

2.2              Kandungan Cokelat

            Cokelat (chocolate) merupakan salah satu rasa yang paling populer di dunia. Rasa nyaman yang ditimbulkan setelah menikmati coklat bukan hanya perasaan saja, karena coklat mengandung ratusan zat yang memungkinkan terjadinya reaksi kimia di otak. Zat-zat inilah yang merangsang aktifnya serotonin di otak yang selanjutnya akan memicu perasaan nyaman seseorang.
 Cokelat mengandung asam stearat (35%) dan asam palmitat (25%). Dalam penelitian yang melibatkan subjek manusia, ditemukan bahwa konsumsi lemak coklat menghasilkan kolesterol total dan kolesterol jahat (LDL) yang lebih rendah dibandingkan konsumsi mentega maupun lemak sapi. Karena itu, meskipun masing-masing mengandung lemak jenuh tetapi ternyata efek kolesterol yang dihasilkan berbeda. Kandungan Stearat yang tinggi pada coklat disinyalir menjadi penyebab mengapa lemak coklat tidak sejahat lemak hewan. Telah diketahui bahwa stearat adalah asam lemak netral yang tidak akan memicu kolesterol darah, karena Stearat dicerna secara lambat dan juga diabsorpsi lebih sedikit oleh tubuh kita (Paris Van Java 2012)
Cokelat juga mengandung asam oleat (35%) dan asam linoleat (3%). Sepertiga lemak yang terdapat dalam coklat adalah asam oleat (asam lemak tidak jenuh). Asam oleat ini dominan ditemukan pada minyak zaitun. Studi epidemiologis pada penduduk Mediterania menyatakan bahwa banyak mengkonsumsi asam oleat akan memberi efek positif pada jantung. Coklat pula dapat menetralisir gula (sukrosa) yang merupakan asam hasil fermentasi yang dapat menyebabkan pengikisan pada gigi. Selain itu juga terkandung asam tannat yang dapat menghambat pembentukan plak gigi. (Paris Van Java 2012)
Selain itu cokelat juga mengandung theobromine dan polyphenol. Penelitian menunjukkan bahwa theobromin dalam coklat memberi kontribusi kafein dalam jumlah sedikit, yang berfungsi untuk menstimulasi sistim saraf. Oleh karena itu, ketika kita terkantuk-kantuk, makan coklat cukup baik untuk menimbulkan perasaan bersemangat  dan bergairah kembali. Coklat yang mengandung polyphenol dalam jumlah yang cukup tinggi dan bisa berfungsi sebagai antioksidan. Senyawa fenolitik ini juga dapat menurunkan resiko penyakit jantung dengan cara mencegah oksidasi dan pengendapan senyawa lemak dalam darah pada pembuluh darah serta merusak lipoprotein low density lipid (lemak jahat/LDL) (Wahyudi 2008).
Selain karena coklat memiliki tekstur yang lembut dan akan lumer secara perlahan dalam mulut, ternyata karena cokelat mengandung phenyletylamine. Phenyletylamine merupakan ampethamine yang dapat mendorong aktivitas saraf sehingga pengkonsumsi coklat dapat lebih berkonsentrasi dan menghilangkan kantuk. Phenylethylamine juga berfungsi membantu penyerapan dalam otak dan menghasilkan dopamine yang akan menyebabkan perasaan gembira, meningkatkan rasa tertarik dan dapat menimbulkan perasaan jatuh cinta (Paris Van Java 2008).
Cokelat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung juga berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada coklat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
Manfaat lain dari cokelat saat ini adalah untuk kecantikan, karena antioksidan dan katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini. Katekin merupakan antioksidan kuat yang terkandung dalam cokelat. Salah satu fungsi antioksidan adalah mencegah penuaan dini yang bisa terjadi karena polusi maupun radiasi. Sel-sel tubuh kita tiap hari mengalami oksidasi, radiasi dan trauma terus menerus. Jika tanpa antioksidan maka sel-sel akan cepat tua, sulit beregenerasi untuk memperbaiki kerusakan sel, maka tidak heran bila saat ini berkembang lulur coklat yang sangat baik untuk kecantikan kulit
Dari berbagai jenis cokelat, dark chocolate (cokelat hitam) merupakan cokelat dengan kandungan terbaik. Di dalam dark chocolate terdapat beberapa flavonoid, terutama adalah epicathecin, yang memiliki efek antioksidan dan antitrombotik (anti penggumpalan darah). Antioksidan adalah senyawa yang akan menangkap radikal bebas, suatu molekul perusak yang banyak terlibat dalam berbagai gangguan tubuh. Sampai saat ini, lebih dari 4000 macam flavonoid yang telah diidentifikasikan. Satu setengah ons batang cokelat hitam kira-kira memiliki 800 miligram antioksida, kira-kira sama jumlahnya seperti yang terdapat di dalam secangkir teh hitam. Selain itu flavonoid juga dapat menurunkan tekanan darah pada hipertensi melalui produksi nitric-oxide untuk menyeimbangkan beberapa hormon dalam tubuh. Makan cokelat hitam secara teratur setiap hari bisa membuat tensi darah turun bila menderita hipertensi.
Dark chocolate juga dapat menstimulasi produksi endorfin, zat yang memberi rasa nikmat pada cokelat. Ada serotonin juga, yang merupakan anti-depressant. Artinya, jika sedang mengalami lesu kurang semangat, makan cokelat hitam bisa membuat tubuh menjadi kembali bersemangat, tubuh menjadi segar karena terdapat kandungan theobromine, caffeine dan beberapa zat lain yang merupakan stimulant atau penyemangat kerjanya sistem-sistem dalam tubuh. Komposisi lemak yang dipakai dalam cokelat hitam tergolong lemak yang tidak menaikkan kolesterol dalam darah. Komposisinya adalah ⅓ asam oleat, ⅓ asam stearat dan ⅓ asam palmitat yang dicerna lebih lambat oleh tubuh dan diabsorpsi lebih sedikit sehingga tak akan memicu kolesterol darah.
Orang yang mengonsumsi lemak dark chocolate akan jauh lebih sehat daripada mereka yang gemar mengonsumsi lemak mentega ataupun lemak sapi. Bahkan dark chocolate telah terbukti mengurangi kolesterol jahat hingga 10 persen. Dark chocolate sangat kaya magnesium yang penting bagi fungsi otak yang kuat dan mengandung tembaga, besi, mangan dan seng yang berperan dalam promosi pertumbuhan sel, perbaikan jaringan dan penyerapan nutrisi. Jenis dark chocolate yang ditambahkan sedikit gula diberi istilah bittersweet. Jadi selain pahit, ada rasa-rasa agak manis ketika cokelat dikunyah. Ada juga semisweet, dengan penambahan gula lebih banyak dibandingkan bittersweet.
Lalu bagaimana dengan white chocolate? Ternyata, nutrisi dari white chocolate paling rendah dibandingkan dark dan milk chocolate. White chocolate dibuat dari cocoa butter, susu, dan gula. White chocolate mengandung kakao, namun nutrisi dari kakao sudah hilang karena penambahan susu dan gula dalam jumlah tinggi. Karena kandungan bioflavanoid paling banyak didapatkan dari kakao, maka white chocolate paling minim nutrisi.

2.3              Metode Pembuatan Cokelat

Proses pengolahan biji kakao menjadi cokelat memilik beberapa tahapan umum. Pertama biji kakao dibersihkan untuk menghilangkan semua kotoran yang menempel. Selanjutnya biji kakao dipanggang/disangrai untuk mengeluarkan rasa dan warna biji dari cokelat (roasted ). Suhu, waktu, dan tingkat kelembapan pada saat penyangraian (roasted) tergantung pada jenis biji yang digunakan dan jenis cokelat atau produk yang akan dihasilkan.
Sebuah mesin penampi (winnowing machine) akan digunakan untuk memisahkan kulit biji dan biji kakao. Biji kakao kemudian akan mengalami proses alkalisasi, biasanya menggunakan kalium karbonat, untuk mengembangkan rasa dan warna. Setelah dialkalisasi, biji kakao kemudian memasuki proses penggilingan untuk membuat cocoa liquor (partikel kokoa tersuspensi dalam cocoa butter). Suhu dan tingkat penggilingan bervariasi sesuai dengan jenis mesin penggilingan yang digunakan dan produk yang akan dihasilkan. Setelah biji kakao menjadi cocoa liquor, biasanya produsen akan menambahkan bahan pencampur, seperti kacang untuk menambah citra rasa cokelat. Tahapan selanjunya adalah mengekstrak cocoa liquor dengan cara dipress/ditekan untuk mendapatkan lemak cokelat (cocoa butter) dan kakao dengan massa padat yang disebut cocoa presscake. Pengolahan sekarang menjadi dua arah yang berbeda. Lemak coklat akan digunakan dalam pembuatan coklat. Sementara cocoa presscake akan dihaluskan menjadi cokelat dalam bentuk bubuk. Lemak cokelat (cocoa butter) selanjutnya akan digunakan untuk memproduksi cokelat melalui penambahan cocoa liquor. Bahan-bahan lain seperti gula, susu, pengemulsi agen dan cocoa butter ditambahkan dan dicampur. Proporsi bahan akan berbeda tergantung pada jenis cokelat yang dibuat.
Campuran kemudian mengalami proses pemurnian sampai pasta yang halus terbentuk (refining). Refining bertujuan meningkatkan tekstur dari cokelat. Proses selanjutnya, conching, untuk mengembangkan lebih lanjut rasa dan tekstur cokelat. Conching adalah proses menguleni atau smoothing. Kecepatan, durasi dan suhu conching akan mempengaruhi rasa. Sebuah alternatif untuk conching adalah proses pengemulsi menggunakan mesin yang bekerja seperti pengocok telur. Campuran ini kemudian melewati pemanasan, pendinginan dan proses pemanasan kembali. Hal ini dilakukan untuk mencegah perubahan warna dan lemak coklat dalam produk tersebut. Campuran ini kemudian dimasukkan ke dalam cetakan dan didinginkan di ruang pendingin. Cokelat ini kemudian dikemas untuk didistribusikan ke outlet.

2.4              Manfaat dan Kerugian Mengonsumsi Cokelat

Cokelat dengan kandungan kakao (biji coklat) lebih dari 70% memiliki banyak manfaat untuk kesehatan, karena cokelat kaya akan kandungan antioksidan yaitu fenol dan flavonoid. Dengan adanya antioksidan, akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3 kali lebih banyak dari teh hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan.
Dengan adanya antioksidan, membuat cokelat menjadi salah satu minuman kesehatan. Fenol, sebagai antioksidan mampu mengurangi kolesterol dalam darah sehingga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung serta berguna juga untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada cokelat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah.
Cokelat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E. Selain itu, cokelat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh seperti zat besi, kalium dan kalsium. Kakao sendiri merupakan sumber magnesium alami tertinggi. Jika seseorang kekurangan magnesium, dapat menyebabkan hipertensi, penyakit jantung, diabetes, sakit persendian dan masalah bulanan wanita yaitu pra menstruasi (PMS). Dengan makan cokelat akan menambah magnesium dalam asupan gizi harian yang menyebabkan meningkatnya kadar progesteron pada wanita. Hal ini mengurangi efek negatif dari PMS.
Manfaat lain dari cokelat adalah untuk kecantikan, karena antioksidan dan katekin yang ada di dalamnya dapat mencegah penuaan dini, maka tidak heran bila saat ini berkembang lulur cokelat yang sangat baik untuk kecantikan kulit.
Kesalahan yang sering dilakukan pada saat memilih coklat adalah memilih coklat “bermerk” yang murah atau sangat murah. Cokelat seperti itu memiliki kandungan kakao (biji coklat) sedikit yaitu rata-rata kurang dari 20%, bahkan ada yang kurang dari 7%. Cokelat jenis ini juga memiliki kandungan gula yang tinggi, kandungan lemak jenuh tinggi dan keburukan lainnya seperti minyak sayur terhidrogenasi (HVO) sehingga mengakibatkan kerusakan gigi dan gangguan kesehatan seperti penyakit diabetes.
Produk cokelat lainnya yang juga berbahaya dan buruk untuk kesehatan khususnya yang berupa fondant (biasanya digunakan untuk mendekorasi kue) dan praline. Fondant sebenarnya mengandung 100% pemanis dan praline juga sama buruknya. Maka sebisa mungkin pilihlah cokelat dengan kandungan gula sedikit agar kita dapat menikmati manfaat besar yang dimiliki cokelat. Kita akan merasakan manfaat jika mengonsumsi cokelat dengan kandungan kakao atau biji cokelat yang tinggi.



BAB III

PENUTUP

3.1         Simpulan

Kandungan yang terdapat dalam cokelat adalah lipid (asam stearat, asam palmitat, asam oleat, dan asam linoleat), antioksidan (fenol dan flavonoid), theobromine, vitamin, zat mineral, dan phenyletylamine.
Cokelat yang paling populer di dunia adalah cokelat hitam (dark chocolate) dan cokelat putih (white chocolate). Cokelat hitam memiliki kandungan nutrisi yang lebih banyak dari pada cokelat putih. Kandungan antioksidan dalam cokelat dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung, mencegah timbulnya kanker, stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada cokelat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah. Cokelat juga mengandung beberapa vitamin seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D, dan vitamin E.

3.2         Saran

Mengonsumsi cokelat setiap hari sangat dianjurakan karena memiliki banyak manfaat untuk menambah gairah dan semangat beraktifitas. Namun sebisa mungkin pilihlah cokelat dengan kandungan gula sedikit agar kita dapat menikmati manfaat besar yang dimiliki cokelat. Kita akan merasakan manfaat jika mengonsumsi cokelat dengan kandungan kakao atau biji coklat yang tinggi.


                                                                                                                                   

DAFTAR PUSTAKA

Brotodjojo, Linda Carolina. 2008. All About Chocolate. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Wahyudi T, dkk. 2008. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Niaga Swadaya.
Paris van Java. 2008. Ambassador du Chocolate. www.parisvanjava.com. (12 Mei 2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar